Alamat

Desa Selanegara RT 06 RW 03
Sumpiuh, Banyumas 53915

Apa Yang Dimaksud Dengan Brand?

Menurut Pak Subiakto brand bukanlah merek tetapi brand inventori. Namun, definisi apa yang dimaksud dengan brand bisa jadi berbeda di setiap bidang, ini karena teori brand sendiri juga telah dipelajari oleh banyak orang dari berbagai bidang ilmu yang berbeda.

Sering kita mendengar bahwa brand merupakan pencitraan dari perusahaan, tetapi apakah benar begitu?

Dari teori brand, pencitraan disebut sebagai brand image. Jadi pencitraan juga merupakan bagian dari strategi brand, bukan brand itu sendiri.

Sedangkan jika kita berbicara tentang sebuah brand maka yang sering terlintas dipikiran kita adalah brand identity yaitu yang berupa nama, warna, logo, wujud, karakter dan lain sebagainya dari sebuah brand yang kita kenal.

Kita mungkin bisa saja mendefinisikan sebuah brand dengan begitu saja tetapi definisi tersebut bisa kurang tepat karena kita hanya mendefinisikan brand dari sudut pandang dan latar belakang ilmu yang sudah kita pelajari.

Pengertian Brand dan Branding

Brand adalah persepsi. Branding adalah proses membangun persepsi untuk sebuah brand.

Topikalitas.com

Dilihat dari sisi kebanyakan orang brand adalah persepsi, sedangkan branding adalah proses dalam membangun persepsi terhadap sebuah brand. Tetapi dari sudut pandang pemilik brand, brand adalah sebuah janji yang dibuat untuk semua orang.

Brand bisa berbentuk fisik maupun non-fisik. Contohnya brand yang berbentuk fisik seperti nama, logo, produk, karakter, dll. Sedangkan yang berbentuk non-fisik contohnya nuansa/kesan, nilai/kualitas, reputasi, loyalitas pelanggan, dll.

Apa yang dimaksud dengan brand memiliki kesan luas dan berkaitan dengan berbagai bidang. Misalnya terkait dengan bidang bisnis, ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, dll.

Tujuan dan Manfaat Brand

Pembuatan sebuah brand bisa memberikan manfaat yang bagus untuk pemilik brand dan konsumen brand tersebut.

Dengan penerapan branding yang tepat, sebuah brand bisa lebih mudah dikenali dan dibedakan karakteristiknya antara satu brand dengan brand lainnya.

1. Mudah Dikenali (Identitas)

Sebuah brand biasanya mempunyai nama, logo, karakteristik, bentuk kemasan (jika punya) dan lainnya yang itu-itu saja sehingga mudah dikenali oleh pelanggannya. Namun, sebuah brand tidak bisa asal merubah nama, logo, bentuk kemasan dan lainnya begitu saja.

Brand akan menjadi sebuah identitas dengan sendirinya dan mudah dikenali oleh semua orang jika tetap konsisten dan teratur dalam merawatnya.

2. Mengungguli Komoditas

Brand berada ditingkatan pertama setelah komoditas. Ketika kita berbelanja produk komoditas, kita pasti akan membandingkan dan memilih harga mana yang paling murah. Inilah yang terjadi, karena komoditas itu tidak punya identitas.

Berbeda dengan brand, brand sudah jelas identitasnya dan soal tentang harga kita tidak perlu memikirkannya lagi. Ibaratnya kalo udah cocok ya udah langsung bayar aja! 🙂

3. Loyalitas

Memiliki konsumen yang sangat loyal kepada sebuah brand menjadi fenomena unik yang sering terjadi di seluruh dunia. Ini tidak hanya satu dua saja, tetapi ada banyak brand yang telah berhasil menciptakan pelanggan loyal.

Contohnya saja pemakai gadget SONY, produk Apple, pengguna Linux dll. Mereka memiliki komunitas yang besar dan loyalitas yang tinggi terhadap brand yang mereka pakai produknya.

4. Memudahkan Penjualan

Penerapan branding yang tepat dan terawat bisa menjadi nilai plus untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan. Selain itu, brand juga bisa menjadi jalan pintas seorang pembeli ketika apa yang mau dia beli belum diketahui lokasi dan harganya.

Misalnya saat kita ingin membeli smartphone, kita hanya akan membandingkan tipe dari salah satu brand incaran kita saja. Contoh: beli hp SAMSUNG[brand] Galaxy A03 [seri/tipe hp]

Baca juga: 4 Poin Penting Penerapan Brand Identity Pada Website!

Jenis-jenis Branding

Pengelompokan sebuah brand yang sering kita dengar mungkin seperti branding produk. Contohnya saja Coca-Cola, Kacang Garuda, Kopi Starbucks, BBM Pertamina, kartu perdana Telkomsel, dll. Nah untuk menambah wawasan mari kita bedah jenis branding apa saja yang diterapkan di Indonesia.

1. Product Branding

Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, Product Branding adalah proses membangun persepsi pada sebuah produk. Tujuannya agar produk tersebut mudah dikenali, mudah dibedakan, dan mudah dijual dengan cepat.

Untuk proses branding produk sendiri biasanya bisa dilihat dari produk yang dijual, tampilan desain, bentuk kemasan atau kegiatan marketingnya. Penerapannya sudah pasti terkait antara satu satu sama lainnya.

2. Personal Branding

Personal Branding adalah proses membangun persepsi pada reputasi diri seseorang/idividu. Menurut Pak Surianto Rustan dalam bukunya, personal branding masih relatif baru karena mulai dikenali pada tahun 2000an.

Untuk personal branding ini sering digunakan oleh influencer, politisi, seniman, selebriti maupun seorang marketer. Umumnya sudah dirancang matang-matang oleh individu yang sering berkecimpung di ranah publik atau sosial.

3. Corporate Branding

Sedangkan untuk Corporate Branding adalah proses membangun persepsi pada sebuah perusahaan. Corporate Branding biasanya dibangun untuk menciptakan kepercayaan, oleh karena itu penerapannya memiliki kesan lebih halus dan tidak langsung.

O iya, Corporate Branding targetnya juga bukan seorang pelanggan/konsumen, tetapi seorang pemodal/investor. Itulah kenapa penerapan Corporate branding lebih halus.

Kesimpulan

Brand adalah sebuah persepsi yang tertanam dibenak publik, dan branding adalah prosesnya.

Definisi apa yang dimaksud dengan brand bisa berbeda-beda dari satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya, jadi bisa kita simpulkan bahwa brand adalah sebuah persepsi.

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *